Klinik Terapi Wicara

Klinik Terapi Wicara

Klinik Terapi Wicara

Klinik Terapi Wicara

Saat sang buah anda menginjak usia dua tahun keatas, biasanya sang buah hati sudah mampu sekedar mengucapkan beberapa kata yang mudah hingga mampu merangkai beberapa kata. Namun apa jadinya jika sang buah hati belum dapat berbicara saat usia tersebut? Apa yang harus anda lakukan ?

Pertanyaan tersebut memang menjadi alasan dan ketakutan tersendiri bagi banyak orang tua yang mempunyai anak usia dua tahun keatas. Kebanyakan orang tua merasa ragu untuk memeriksakan sang buah hatinya ke dokter anak, terapis anak atau psikolog. Namun banyak pula orangtua yang telat atau tidak peka terhadap gejala yang menunjukkan bahwa buah hatinya mengalami gangguan bicara. Padahal yang perlu anda tahu, tak ada salahnya jika anda sekedar berkunjung ke Klinik Terapis Wicara yang banyak tersebar dimana – mana.

Dengan mengunjungi terapis wicara, anda dapat dengan mengetahui keadaan awal sang buah hati anda yang mengalami gangguan bicara dengan cara evaluasi awal. Berikut adalah evaluasi awal saat anda mengunjungi klinik terapi wicara :

  • Tahap Pertama

Terapis akan melakukan pemeriksaan mekanisme mulut dan sekitarnya meliputi bentuk bibir, pergerakan bibir, langit – langit mulut, gigi, gusi hingga lidah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui faktor penyebab kelainan dalam berbicara buksn disebabkan oleh stuktur dari alat berbicara atau mulut

  • Tahah Kedua

Artikulasi atau pengucapan anak dapat diperiksa atau dites untuk mengetahui seberapa besar kemampuan anak dalam mengucapkan huruf – huruf konsonan bahasa indonesia

  • Tahap Ketiga

Terapis akan melakukan pengungkapan verbal atau ekspresif. Seperti saat terapis bertanya “mana telinga”, lalu anak dapat menunjukkan telinganya. Umumnya seorang anak berumur 2 tahun biasanya sudah mampu menyimpan 300 kosa kata.

  • Tahap Keempat

Evaluasi suara dari anak dapat dilihat dari nada seperti rendah tingginya, kualitas suara seperti serak atau tidaknya, juga kekerasan suara dari anak.

  • Tahap Kelima

Evaluasi kelancaran bicara anak dapat dilakukan dengan menggunakan ritme. Hal ini dapat menunjukan gagap atau tidaknya anak saat berbicara.

  • Tahap Keenam

Terapis juga mengevaluasi formal pendengaran. Hal ini dilakukan karena terapis melihat bahwa pendengaran sangat berdampak besar dalam perkembangan komunikasi dan akademis anak.

Setelah melihat hasil analisa, terapis akan perencanaan terapai yang biasa disebut Individualized Educational Plan atau IEP.

Ketika terapis merasa kemampuan bicara anak anda sudah setara dengan teman – teman seumurnya terapi dapat dihentikan. Hal ini berdasar data yang dimiliki oleh terapis wicara pada saat diagnosis awaal seperti tentang jumlah normal kosa kata yang harus dimiliki anak usia tertentu, keadaan anak, hingga frukuensi anak tersebut. Setiap anak pastinya berbeda – beda.